twitter
rss

Desember 02

kartu ini memudahkan anak kita belajar membaca yuk download filenya disini

Desember 02


Kebiasaan anak-anak dapat terbentuk dari lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya sehingga dibutuhkan pola asuh yang tepat pada anak apalagi di usia emas perkembangannya. Meskipun telah menerapkan pola asuh yang baik akan tetapi beberapa sikapnya yang didapatkan dari lingkungan bermainnya seperti tutur kata dan gerakan yang cenderung negatif mungkin saja dialami oleh anak anda dengan cara meniru. Hal ini yang harus diwaspadai agar anak anda tidak meniru ucapan negatif sehingga membentuk pribadi yang lebih baik.

Meniru ucapan seringkali terjadi pada anak berusia 1-3 tahun, ucapan yang ditiru tidak selamanya berpengaruh negatif pada perkembangan anak anda asalkan jenis ucapan tersebut tidak melanggar norma dan masih menjaga sopan santun. Meniru ucapan yang positif dapat menstimulasi anak anda untuk belajar berbicara, membuat anak anda belajar untuk berbahasa dan juga menambah kosakata anak anda. Tidak hanya itu meniru ucapan yang positif akan menjadi sarana untuk mengekspresikan keinginan, perasaan dan kebutuhan anak anda.

Salah satu contoh untuk mengekspresikan kemampuan anak anda seperti misalnya kemampuan anak anda ketika merasa lapar dalam kemampuan ekspresi ini merupakan hasil meniru dari orang tua yang bermanfaat sebagai pengungkapan emosi. Selain memiliki dampak yang positif ternyata meniru ucapan orang seringkali ke arah yang negatif dari orang dewasa disekitarnya atau tayangan televisi yang tidak sopan. Meskipun anak tersebut tidak memahami maksud dari ungkapan tersebut akan tetapi sebaiknya anda dapat menghadapi anak yang seringkali meniru ucapan anak anda yang negatif.
Inilah tips dalam menghadapi anak yang suka meniru ucapan yang negatif :

a.       Hentikan untuk menertawakan atau bentuk perhatian positif lainnya ketika anak anda meniru ucapan negatif. Hal ini akan membuat anak anda semakin mengingat kata-kata tersebut dan mengulanginya kembali.
b.       Berikan peringatan kepada anak anda bahwa yang diucapkannya merupakan kata kata yang tidak baik dan akan menyinggung atau menyakiti orang lain sehingga apabila anak anda mengulanginya anda dapat mengabaikan karena biasanya hanya untuk mencari perhatian saja.
c.        Abaikan ketika anak anda mengucapkan kata yang negatif dikarenakan pada awalnya ucapan negatif yang terlontar dari anak anda bukan dikarenakan mengerti maksudnya melainkan dikarenakan anak anda suka melihat reaksi dari orang disekitarnya. Anda dapat memperingati dengan cara halus ,"ibu tidak suka dengan perilaku kamu seperti itu "
d.       Biasakan anak anda berkata sopan pada saat bertemu dengan orang baru. Mengucapkan terima kasih pada saat orang lain melakukan sesuatu padanya dan juga permisi ketika lewat depan orang yang lebih tua.

2.       Kesimpulan terakhir, cari sumber peniruan yang diikuti oleh anak anda sehingga sumber dari kata kata negatif tersebut dapat diarahkan ke hal yang lebih baik. Misalnya sumbernya dari diri anda maka anda dapat menghilangkan kebiasaan pengucapan tersebut, perhatikan pula acara televisi sebaiknya anda mendampingi di saat anak anda menonton televisi.

Desember 02


Anak susah makan merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi anak yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stress dalam menghadapi buah hatinya.Setiap ibu selalu diliputi kekhawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika anak susah makan atau pilih-pilih makanan.

Ketika si kecil berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan makanan padat pendamping ASI. Saat inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil susah makan. Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama. Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur, hanya mau makan yang itu-itu saja (picky eater), atau mengemut makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa tumbuh kembang.

FaKtor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?

Mungkin ada beberapa catatan penting yang terlewatkan oleh Anda saat memberi makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat membantu Anda;

1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.

Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.

2. Variasi makanan.

Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak lebih suka dengan makanan pilihannya.

3. Sajikan dengan menarik

Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy bear atau bebek kecil. Contoh: Makanan Unik

4. Jadikan saat makan menyenangkan

Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin menimbulkan trauma psikologis baginya.

5. Makan teratur

Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi dan sebagainya.

6. Beri cemilan sehat

Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju, dan sebagainya.

7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.

8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.

Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda sebagai orang tua.

9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.

Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.

10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.

Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.

Desember 01


Bagi orangtua maupun pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (paud) maupun taman kanak-kanak, pasti akan sangat senang jika anak mampu mengucapkan kata-kata dengan benar. Aspek dimana anak mulai mampu mengucapkan dan meniru kata-kata disebut aspek perkembangan bahasa. Dalam pertumbuhannya anak pasti akan mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan karakter dan psikiologinya. Namun fakta menemukan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan perkembangan bahasa. Untuk itulah pada artikel kali ini kita akan membahas gangguan apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak.


Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua. Gangguan bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan penyebab ganguan bicara adalah adanya gangguan hemisfer dominan. Penyimpangan ini biasanya merujuk ke otak kiri. Beberapa anak juga ditemukan penyimpangan belahan otak kanan, korpus kalosum dan lintasan pendengaran yang saling berhubungan. Hal lain dapat juga di sebabkan karena diluar organ tubuh seperti lingkungan yang kurang mendapatkan stimulasi yang cukup atau pemakaian dua bahasa. Bila penyebabnya karena lingkungan biasanya keterlambatan yang terjadi tidak terlalu berat.

Terdapat tiga penyebab keterlambatan bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi. Keterlambatan maturasi ini sering juga disebut keterlambatan bicara fungsional.

Keterlambatan bicara fungsional merupakan penyebab yang cukup sering dialami oleh sebagian anak. Keterlambatan bicara fungsional sering juga diistilahkan keterlambatan maturasi atau keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan bicara golongan ini disebabkan karena keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf pusat yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan seperti ini sering dialami oleh laki-laki dan sering terdapat riwayat keterlambatan bicara pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan bicara yang ringan dan prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan tampak membaik setelah memasuki usia 2 tahun. Terdapat penelitian yang melaporkan penderita dengan keterlambatan ini, kemampuan bicara saat masuk usia sekolah akan normal seperti anak lainnya.

Dalam keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik dan kemampuan pemecahan masalah visuo-motor anak dalam keadaan normal. Anak hanya mengalami gangguan perkembangan ringan dalam fungsi ekspresif. Ciri khas lain adalah anak tidak menunjukkan kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan dan gangguan psikologis lainnya.

Desember 01


Selama ini mungkin orang tua maupun pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) maupun taman kanak-kanak atau bahkan di sekolah dasar sering menemui anak-anak yang berlabel anak nakal. Dan terkadang juga sempat dibingungkan dengan kenakalan anak tersebut. Mungkin beberapa tips dibawah ini mampu memudahkan anda dalam menghadapi anak-anak nakal.

Jika membahas soal anak memang gampang-gamapng susah, terutama bagi anak yang nakal repotnya minta ampun. Anak yang nakal dan susah diatur mungkin ada kaitannya dengan latar belakang keluarga itu sendiri. Namun para orang tua yang memiliki anak yang nakal tidak usah bingung bagaimana cara mendidik dan mengatasi anak nakal, disini saya akan memberikan tips cara mendidik dan mengatasi anak nakal mudah-mudahan tips yang saya berikan ini bisa menjadi solusi untuk anda dalam mendidik dan mengatasi anak anda.

Berikut ada beberapa cara mendidik dan mengatasi masalah tersebut:
  • Didekati si anak ajak komunikasi sebagai teman
  • Diberi kesempatan untuk bercerita tentang hal apa saja yang dia temui
  • Diajarai sifat dan sikap tanggung jawab

Untuk membiasakan anak bertanggung jawab haruslah dimulai sejak dini, tanpa dibiasakan sejak kecil tidak mungkin anak mempunyai rasa tanggung jawab.
  • Biasakan anak mengambil dan mengembalikan maiananya sendiri sebelum dan sesudah bermain
  • Biaskan anak untuk melakukan tugas-tugas ringan sejak kecil
  • Bisakan anak untuk menjaga kebersihan
  • Bila nakal tegurlah dan diberi pengarahan
  • Bila melakukan kesalahan dengan orang lain biasakan anak untuk minta maaf agar dia mengeri dan menyadari kesalahannya
  • Biasakan anak untuk mengucapkan terimakasih bila ditolong atau diberi sesuatu oleh orang lain.

.