Bagi
orangtua maupun pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (paud) maupun
taman kanak-kanak, pasti akan sangat senang jika anak mampu mengucapkan
kata-kata dengan benar. Aspek dimana anak mulai mampu mengucapkan dan meniru
kata-kata disebut aspek perkembangan bahasa. Dalam pertumbuhannya anak pasti
akan mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan karakter dan psikiologinya.
Namun fakta menemukan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab gangguan
perkembangan bahasa. Untuk itulah pada artikel kali ini kita akan membahas
gangguan apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
Penyebab
gangguan perkembangan bahasa sangat banyak dan luas, semua gangguan mulai dari
proses pendengaran, penerusan impuls ke otak, otak, otot atau organ pembuat
suara. Adapun beberapa penyebab gangguan atau keterlambatan bicara adalah
gangguan pendengaran, kelainan organ bicara, retardasi mental, kelainan genetik
atau kromosom, autis, mutism selektif, keterlambatan fungsional, afasia
reseptif dan deprivasi lingkungan. Deprivasi lingkungan terdiri dari lingkungan
sepi, status ekonomi sosial, tehnik pengajaran salah, sikap orangtua. Gangguan
bicara pada anak dapat disebabkan karena kelainan organik yang mengganggu
beberapa sistem tubuh seperti otak, pendengaran dan fungsi motorik lainnya.
Beberapa
penelitian menunjukkan penyebab ganguan bicara adalah adanya gangguan hemisfer
dominan. Penyimpangan ini biasanya merujuk ke otak kiri. Beberapa anak juga
ditemukan penyimpangan belahan otak kanan, korpus kalosum dan lintasan
pendengaran yang saling berhubungan. Hal lain dapat juga di sebabkan karena
diluar organ tubuh seperti lingkungan yang kurang mendapatkan stimulasi yang
cukup atau pemakaian dua bahasa. Bila penyebabnya karena lingkungan biasanya
keterlambatan yang terjadi tidak terlalu berat.
Terdapat
tiga penyebab keterlambatan bicara terbanyak diantaranya adalah retardasi
mental, gangguan pendengaran dan keterlambatan maturasi. Keterlambatan maturasi
ini sering juga disebut keterlambatan bicara fungsional.
Keterlambatan
bicara fungsional merupakan penyebab yang cukup sering dialami oleh sebagian
anak. Keterlambatan bicara fungsional sering juga diistilahkan keterlambatan
maturasi atau keterlambatan perkembangan bahasa. Keterlambatan bicara golongan
ini disebabkan karena keterlambatan maturitas (kematangan) dari proses saraf
pusat yang dibutuhkan untuk memproduksi kemampuan bicara pada anak. Gangguan
seperti ini sering dialami oleh laki-laki dan sering terdapat riwayat
keterlambatan bicara pada keluarga. Biasanya hal ini merupakan keterlambatan
bicara yang ringan dan prognosisnya baik. Pada umumnya kemampuan bicara akan
tampak membaik setelah memasuki usia 2 tahun. Terdapat penelitian yang
melaporkan penderita dengan keterlambatan ini, kemampuan bicara saat masuk usia
sekolah akan normal seperti anak lainnya.
Dalam
keadaan ini biasanya fungsi reseptif sangat baik dan kemampuan pemecahan
masalah visuo-motor anak dalam keadaan normal. Anak hanya mengalami gangguan
perkembangan ringan dalam fungsi ekspresif. Ciri khas lain adalah anak tidak
menunjukkan kelainan neurologis, gangguan pendengaran, gangguan kecerdasan dan
gangguan psikologis lainnya.